breaking

&Sabu

&Sabu

&Networks

&Networks

&Criminality

&Criminality

Pendidikan di Indonesia Hanya Lahirkan "Mafia"

Share This

Pendidikan di Indonesia hanya melahirkan ahli "mafia" atau matematika, fisika, dan kimia, sehingga lulusan pendidikan di Indonesia tidak memiliki karakter.

"Faktanya, pengangguran terdidik di Indonesia saat ini mencapai 1,2 juta, sedangkan pengangguran tak terdidik hanya 700 orang," kata konsultan kewirausahaan, Imam Supriyono di Surabaya, Senin.

Ia mengemukakan hal itu dalam seminar pendidikan bertajuk "Pendidikan dan Dunia Kerja" yang digelar HMI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan menampilkan empat pembicara.

Menurut pemimpin "SNF Consulting" itu, fakta yang ada membuktikan pendidikan di Indonesia tidak melahirkan karakter, tapi melahirkan "mafia" yang sangat formalistik.

"Padahal, bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 225 juta dengan penduduk miskin cukup besar itu, membutuhkan pendidikan karakter," ucapnya.

Penulis sejumlah buku pendidikan dan kewirausahaan itu mengatakan, karakter yang diharapkan lahir dari dunia pendidikan adalah karakter yang jujur, tidak minta-minta, dan mampu menemukan jati diri.

"Kalau pendidikan hanya mengukur seseorang dari aspek nilai matematika, fisika, dan kimia maka pendidikan di Indonesia tidak akan melahirkan karakter," ujarnya menegaskan.

Apalagi, katanya, kemandirian atau kewirausahaan itu dapat dilahirkan dari pendidikan karakter. "Kalau tidak jujur maka akan sulit menjadi wirausaha," paparnya, memberikan contoh.

About media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: