Geng Penjual Wanita
Posted by: media Posted date: 2:31 PM / comment : 1
Geng Penjual Cewek Diciduk
Rabu, 30 Mei 2007
KARIMUN, METRO: Tutupnya lokalisasi di Karimun lantaran Operasi Bunga Seligi (OBS) 2007 ini membuat hampir seluruh Pekerja Seks Komersil (PSK) kehilangan omset. Bahkan mereka banyak yang banting setir harus hijrah ke daerah lain seperti Pulau Batam atau pulau lain yang banyak dibilang lebih menjanjikan bekerja selaku PSK.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan Jajaran Polsek Meral dibawa pimpinan AKP Ali Sadikin SE bersama anggotanya.
Awalnya berhasil mengamankan dua pelaku yang diduga merupakan sindikat perdaganan wanita dan satu orang wanita bernama Kuntum (22)--nama palsu-- yang berasal dari Paya Labu 32 namun saat ditangkap Kuntum sembunyi diluar lokalisasi, rencananya Kuntum akan diboyong ke Pulau Batam untuk dipekerjakan sebagai PSK di Karauke Rio Rita, Nagoya Batam.
Setelah berhasil mengamankan dua pelaku dan satu korban tersebut, polisi langsung menggelandang ke Mapolsek Meral untuk ditindak lanjuti kasusnya. Setelah dilakukan pemeriksan terhadap dua pelaku dan satu korban tersebut. Dari pengakuan Pelaku diantaranya Yeni (23) Sumiati (40) akhirnya jajaran Polsek Meral berhasil mengantongi nama Muk Siat alias Mami Merry yang merupakan salah satu mucikari di Karauke Rio Rita, Nagoya, Batam, atau pelaku utama selaku pembeli wanita dari Karimun tersebut.
Kemudian setelah pemeriksaan terhadap kedua pelaku dan satu korban tersebut berhasil, Senin (28/5) sekitar pukul 10.00 WIB Kapolsek Meral, AKP Ali Sadikin bersama Kanit Reskrim Aiptu Bustami dan beberapa anggotanya akhirnya berangkat ke Batam untuk melakukan penangkapan terhadap Muk Siat alias Mami Merry yang disebut-sebut selaku aktor utamanya atau pembeli Kuntum yang berasal dari Payalabu 32, Kabupaten Karimun.
Bersama salah satu pelaku Yeni yang merupakan anak buah Mami Meri akhirnya keberadaan Mami Merry di Batam berhasil diketahui, sekitar pukul 15.00 WIB akhirnya polisi berhasil menemukan keberadaan aktor utama Mami Merry di Karauke Rio Rita, tanpa banyak bicara Mami Merry langsung diboyong ke Kabupaten Karimun untuk diperiksa dalam status tersangka sekitar pukul 16.30 WIB atau speed terakhir dengan menggunakan MV Mikonatalia.
Sementara sekitar pukul 17.20 WIB rombongan Polsek Meral yang langsung dipimpin AKP Ali Sadikin terlihat turun dari kapal dengan tersangka utama Mami Meri yang sudah dinanti wartawan Posmetro di Pelabuhan Domestik sejak pukul 15.45 WIB sebelum kedatangan tersangka utama ini.
Namun Mami Merry saat turun dari kapal dengan langkah santai, setelah tahu sejumlah wartawan telah menanti kehadiranya ia langsung menutup wajahnya dengan tas yang dibawanya.
Sementara itu saat digelandang polisi, Mami Merry saat dikonfirmasi membantah pihak membeli wanita dari Karimun. Namun ia hanya membantu dengan mentransver uang sekitar Rp6 juta untuk dua wanita yang akan di boyong ke Batam.
''Saya tidak ada beli wanita, tapi saya mau buat dia bisa kerja saja, dia memang sudah PSK,'' jelas Mami Merry. Sambil masuk kedalam mobil polisi selanjutnya beranjak dari area pelabuhan menuju ke Polsek Meral untuk proses hukum selanjutnya.
Sementara Kapolres Karimun, AKBP Leonidas Braksan MM melalui Kapolsek Meral, AKP Ali Sadikin saat dikonfirmasi di ruangannya sekitar pukul 19.00 WIB menyatakan benar pihaknya telah mengamankan tiga tersangka yang tergabung dalam sindikat perdagangan wanita antar pulau.
''Ketiga tersangka yaitu pelaku utama, Muk Siat alias Mami Merry, Yeni selaku anak buah Mami Merry dan Sumiati selaku penjual PSK dari Karimun sudah kita amankan. Sementara korban, Kuntum--nama palsu-- juga sudah kita selamatkan, namun satu korban lagi, berinisial Sc masih dalam pelacakan kita, pasalnya ia kabur ketika kita lakukan pengerebekan pada Jumat (25/5) sekitar pukul 15.00 WIB, untuk ketiga tersangka kita jerat dengan pasal 296 jo 506 jo 55 KUH Pidana,'' terang Ali kepada Posmetro malam itu.
Sugiman, Manager Rio Rita yang dikonfirmasi koran ini Senin(28/5) siang mengatakan, kalau Yeni bukanlah karyawannya, sedangkan Mami Merry memang karyawannya, tapi dia tidak tau apa permasalahannya sehingga karyawannya dijemput polisi. ''Terus terang mas aku belum tau apa masalahnya, setahu saya Mery dan Yeni bermaksud menolong temannya di Karimun dan Merry dijemput katanya hanya sebagai saksi,'' ujar Sugiman dengan nada heran.(ria/sar)
Rabu, 30 Mei 2007
KARIMUN, METRO: Tutupnya lokalisasi di Karimun lantaran Operasi Bunga Seligi (OBS) 2007 ini membuat hampir seluruh Pekerja Seks Komersil (PSK) kehilangan omset. Bahkan mereka banyak yang banting setir harus hijrah ke daerah lain seperti Pulau Batam atau pulau lain yang banyak dibilang lebih menjanjikan bekerja selaku PSK.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan Jajaran Polsek Meral dibawa pimpinan AKP Ali Sadikin SE bersama anggotanya.
Awalnya berhasil mengamankan dua pelaku yang diduga merupakan sindikat perdaganan wanita dan satu orang wanita bernama Kuntum (22)--nama palsu-- yang berasal dari Paya Labu 32 namun saat ditangkap Kuntum sembunyi diluar lokalisasi, rencananya Kuntum akan diboyong ke Pulau Batam untuk dipekerjakan sebagai PSK di Karauke Rio Rita, Nagoya Batam.
Setelah berhasil mengamankan dua pelaku dan satu korban tersebut, polisi langsung menggelandang ke Mapolsek Meral untuk ditindak lanjuti kasusnya. Setelah dilakukan pemeriksan terhadap dua pelaku dan satu korban tersebut. Dari pengakuan Pelaku diantaranya Yeni (23) Sumiati (40) akhirnya jajaran Polsek Meral berhasil mengantongi nama Muk Siat alias Mami Merry yang merupakan salah satu mucikari di Karauke Rio Rita, Nagoya, Batam, atau pelaku utama selaku pembeli wanita dari Karimun tersebut.
Kemudian setelah pemeriksaan terhadap kedua pelaku dan satu korban tersebut berhasil, Senin (28/5) sekitar pukul 10.00 WIB Kapolsek Meral, AKP Ali Sadikin bersama Kanit Reskrim Aiptu Bustami dan beberapa anggotanya akhirnya berangkat ke Batam untuk melakukan penangkapan terhadap Muk Siat alias Mami Merry yang disebut-sebut selaku aktor utamanya atau pembeli Kuntum yang berasal dari Payalabu 32, Kabupaten Karimun.
Bersama salah satu pelaku Yeni yang merupakan anak buah Mami Meri akhirnya keberadaan Mami Merry di Batam berhasil diketahui, sekitar pukul 15.00 WIB akhirnya polisi berhasil menemukan keberadaan aktor utama Mami Merry di Karauke Rio Rita, tanpa banyak bicara Mami Merry langsung diboyong ke Kabupaten Karimun untuk diperiksa dalam status tersangka sekitar pukul 16.30 WIB atau speed terakhir dengan menggunakan MV Mikonatalia.
Sementara sekitar pukul 17.20 WIB rombongan Polsek Meral yang langsung dipimpin AKP Ali Sadikin terlihat turun dari kapal dengan tersangka utama Mami Meri yang sudah dinanti wartawan Posmetro di Pelabuhan Domestik sejak pukul 15.45 WIB sebelum kedatangan tersangka utama ini.
Namun Mami Merry saat turun dari kapal dengan langkah santai, setelah tahu sejumlah wartawan telah menanti kehadiranya ia langsung menutup wajahnya dengan tas yang dibawanya.
Sementara itu saat digelandang polisi, Mami Merry saat dikonfirmasi membantah pihak membeli wanita dari Karimun. Namun ia hanya membantu dengan mentransver uang sekitar Rp6 juta untuk dua wanita yang akan di boyong ke Batam.
''Saya tidak ada beli wanita, tapi saya mau buat dia bisa kerja saja, dia memang sudah PSK,'' jelas Mami Merry. Sambil masuk kedalam mobil polisi selanjutnya beranjak dari area pelabuhan menuju ke Polsek Meral untuk proses hukum selanjutnya.
Sementara Kapolres Karimun, AKBP Leonidas Braksan MM melalui Kapolsek Meral, AKP Ali Sadikin saat dikonfirmasi di ruangannya sekitar pukul 19.00 WIB menyatakan benar pihaknya telah mengamankan tiga tersangka yang tergabung dalam sindikat perdagangan wanita antar pulau.
''Ketiga tersangka yaitu pelaku utama, Muk Siat alias Mami Merry, Yeni selaku anak buah Mami Merry dan Sumiati selaku penjual PSK dari Karimun sudah kita amankan. Sementara korban, Kuntum--nama palsu-- juga sudah kita selamatkan, namun satu korban lagi, berinisial Sc masih dalam pelacakan kita, pasalnya ia kabur ketika kita lakukan pengerebekan pada Jumat (25/5) sekitar pukul 15.00 WIB, untuk ketiga tersangka kita jerat dengan pasal 296 jo 506 jo 55 KUH Pidana,'' terang Ali kepada Posmetro malam itu.
Sugiman, Manager Rio Rita yang dikonfirmasi koran ini Senin(28/5) siang mengatakan, kalau Yeni bukanlah karyawannya, sedangkan Mami Merry memang karyawannya, tapi dia tidak tau apa permasalahannya sehingga karyawannya dijemput polisi. ''Terus terang mas aku belum tau apa masalahnya, setahu saya Mery dan Yeni bermaksud menolong temannya di Karimun dan Merry dijemput katanya hanya sebagai saksi,'' ujar Sugiman dengan nada heran.(ria/sar)
About media
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Latest
Popular Posts
-
DI dunia remang-remang, nama "Gang of Nine" menjadi legenda. Dibekingi Keluarga Cendana dan petinggi militer, segala sepak terjang...
-
Jaringan Sembilan Naga menembus berbagai daerah di Indonesia. Upeti untuk pejabat militer, kepolisian, atau pemda, membuat bisnis ini kian k...
-
TOMMY Winata sedang melakoni sebuah pepatah Cina. Nasib orang, kata ungkapan kuno itu, seperti roda pedati: sekali waktu di atas, sekali wak...
1 comment:
This is to inform the general public who are healthy and serious in selling their kidney should urgently contact, As we are looking for kidney donor who are B+ve, O+ve, and A+ve. Donor should be 18 years or above. Interested Donor should contact us now.Email: healthc976@gmail.com
Call or whatsapp +91 9945317569
Post a Comment