breaking

&Sabu

&Sabu

&Networks

&Networks

&Criminality

&Criminality

✦ ✦ Unlabelled ✦ Sukanto Tanoto Alias Tan Kang Hoo: The Rich Man

Share This

Pengutang Kakap, Terkaya di Indonesia
Rabu, 06 September 2006 | 08:51 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura:Majalah Forbes Asia menobatkan Sukanto Tanoto, bos Grup Raja Garuda Mas, sebagai orang Indonesia terkaya di Indonesia.

Menurut Dow Jones, konglomerat yang bergerak di industri kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, konstruksi, dan permesinan serta energi itu memiliki kekayaan bersih US$ 2,8 miliar atau sekitar Rp 25,2 triliun.

Sukanto juga bekas pemilik PT Unibank Tbk. yang telah dilikuidasi. Kewajiban bank tersebut kepada Bank Indonesia berupa bantuan likuiditas Bank Indonesia Rp 50 miliar dan fasilitas diskonto wesel ekspor berjangka sekitar US$ 230 juta hingga kini tidak jelas penyelesaiannya.

Pemilik nama asli Tan Kang Hoo itu juga merupakan pemilik Riau Complex, yang berutang kepada sindikasi lima bank nasional senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun, termasuk bunga. Khusus kepada PT Bank Mandiri Tbk. yang menjadi pemimpin sindikasi, perusahaan tersebut berutang Rp 5,4 triliun.

"Kaya itu hak setiap orang, tapi utang wajib dibayar," kata Mansyur S. Nasution, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk., menanggapi penobatan Sukanto sebagai orang terkaya di Indonesia.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto, Senin lalu, menyatakan mendukung langkah manajemen Bank Mandiri menempuh jalur hukum agar para pengutang kakap segera melunasi utang.

Forbes Asia juga memasukkan sembilan nama lainnya sebagai orang Indonesia terkaya tahun ini. Empat di antaranya, termasuk Sukanto, adalah bekas pengutang kakap Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

Mereka adalah Eka Tjipta Widjaja, pemilik Grup Sinar Mas; Aburizal Bakrie, bekas pemilik mayoritas PT Bakrie & Brothers, sekarang menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat; serta Liem Sioe Liong, bos Grup Salim.

Juru bicara Sukanto, Ratih Harjono, mengatakan, kliennya tidak tahu-menahu soal data yang digunakan Forbes Asia. "Pak Kanto bilang ke saya, dia tidak tahu mengapa bisa menjadi nomor satu," kata Ratih.

Adapun Bakrie hanya berkomentar pendek. "I wish," jawabnya singkat sambil berjalan tergesa-gesa menuju mobilnya.

About media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: