Home
✦
✦ Unlabelled
✦ Hokkian Drug Factory in Medan
Hokkian Drug Factory in Medan
Posted by: media Posted date: 3:57 AM / comment : 0
Tajukrencana
“Home Industri” Ekstasi dan Jaringan Narkoba
SATU lagi lokasi kegiatan “home industri” Ekstasi berhasil dibongkar Sat Narkoba Poltabes Medan. Tempat memproduksi pil ekstasi itu dibongkar pihak kepolisian dalam suatu pendadakan di salah satu tempat di Jalan Karya Bakti, Sabtu (5/8) dinihari. Dari penggerebekan lokasi home industri itu pihak kepolisian menyita 40 butir pil ekstasi serta perangkat alat produksi Narkoba bersama tersangkanya. Keberhasilan membongkar aktivitas “home industri” ekstasi itu dibenarkan Kapoltabes Medan Kombes Pol. Drs. H. Irawan Dahlan merupakan hasil pengembangan terhadap para tersangka Narkoba yang sebelumnya berhasil ditangkap. Kapoltabes juga tidak membantah tersangka penggiat ekstasi yang berhasil digulung aparat itu diduga terkait dalam jaringan peredaran senjata api dan Narkoba khususnya ekstasi dan sabu-sabu.
Keberhasilan aparat Poltabes membongkar kegiatan “home industri” ekstasi itu merupakan suatu prestasi yang pantas dihargai. Hal itu tentunya tidak terlepas dari adanya seruan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar bangsa Indonesia berperang secara besar-besaran terhadap penyalahgunaan serta kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang yang saat ini telah menjadi ancaman bagi masa depan bangsa. Upaya besar terhadap pemberantasan kejahatan Narkotik dan Obat-obatan (Narkoba) berbahaya itu mendapat prioritas mengingat penggunaan obat-obatan terlarang di tanah air sudah menjadi ancaman besar bagi masa depan bangsa. Apalagi Indonesia sejak lama sudah menjadi “mata rantai” jaringan sindikat narkoba internasional. Oleh karena itu adanya keseriusan pemerintah melalui aparat keamanan untuk memerangi secara besar-besaran terhadap musuh bangsa itu pantas disambut seluruh komponen dan lapisan masyarakat kota Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya.
Dengan keberhasilan aparat kepolisian membongkar satu lagi kegiatan “home industri” ekstasi itu membuktikan bahwa kota Medan khususnya, Sumatera Utara umumnya sejak lama sudah termasuk dalam jaringan peredaran narkoba. Oleh karena itu aparat kepolisian di kota ini hendaknya lebih intensif lagi dalam memberantas jaringan Narkoba. Apalagi jaringan Narkoba itu memiliki hubungan yang khusus dengan penyalahgunaan kepemilikan senjata api. Masyarakat berharap dengan makin intensifnya penumpasan terhadap pemakai, pemasok dan gembong Narkoba di Medankhususnya dan Sumatera Utara pada umumnya pada akhirnya dapat menumpas jaringan Narkoba yang ada.
Pemberantasan Narkoba dan jaringannya di kota Medan akan menunjukkan hasil lebih maksimal, bila didukung penuh oleh instansi lain di jajaran perangkat hukum kita, di antaranya seperti kejaksaan, para hakim sampai kepada para sipir dan kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP). Meski selama ini perang terhadap kejahatan narkoba itu sudah menunjukkan hasil, namun para perangkat hukum dinilai masih belum maksimal dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Sebab para hakim dan jaksa dinilai masih terlalu ringan dalam memberikan vonis hukuman terhadap para pengedar dan pemakai narkoba. Adanya sikap untuk memberikan hukuman seberat-beratnya tentunya akan menimbulkan efek jera serta mempersempit ruang gerak jaringan narkoba bersama pengikutnya.
Selain dukungan aparat terkait, pemerintah tentunya sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat luas dalam memberantas jaringan pengedar narkoba. Penumpasan gembong dan industri pengolah ekstasi dan berbagai jenis Narkoba lainnya, tentu tidak akan berarti banyak, bila hal itu tidak didukung secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu pula adanya keinginan untuk menjadikan seluruh daerah memiliki pusat-pusat pencegahan penyalahgunaan dan kejahatan Narkoba hendaknya segera ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi, pemkab/pemko di seluruh tanah air. Melalui gerakan di daerah-daerah itu kita berharap akan mempersempit ruang-gerak jaringan narkoba yang ada. Dengan demikian industri Narkoba tidak akan berkembang.
Selain itu dengan makin banyaknya jaringan narkoba yang terungkap, semakin banyak pula industri penghasil narkoba yang dapat ditumpas. Melumpuhkan jaringan narkoba itu semakin penting mengingat, posisi kota Medan yang saat ini sudah menjadi salah satu sindikasi jaringan peredaran Narkoba manca negara. Dengan lumpuhnya industri Narkoba bersama jaringannya, tugas masyarakat bersama aparat dalam memberantas Narkoba akan semakin ringan. Lebih penting lagi misi untuk menyelamatkan para generasi muda negeri ini dari Narkoba akan menunjukkan hasil maksimal. ****
“Home Industri” Ekstasi dan Jaringan Narkoba
SATU lagi lokasi kegiatan “home industri” Ekstasi berhasil dibongkar Sat Narkoba Poltabes Medan. Tempat memproduksi pil ekstasi itu dibongkar pihak kepolisian dalam suatu pendadakan di salah satu tempat di Jalan Karya Bakti, Sabtu (5/8) dinihari. Dari penggerebekan lokasi home industri itu pihak kepolisian menyita 40 butir pil ekstasi serta perangkat alat produksi Narkoba bersama tersangkanya. Keberhasilan membongkar aktivitas “home industri” ekstasi itu dibenarkan Kapoltabes Medan Kombes Pol. Drs. H. Irawan Dahlan merupakan hasil pengembangan terhadap para tersangka Narkoba yang sebelumnya berhasil ditangkap. Kapoltabes juga tidak membantah tersangka penggiat ekstasi yang berhasil digulung aparat itu diduga terkait dalam jaringan peredaran senjata api dan Narkoba khususnya ekstasi dan sabu-sabu.
Keberhasilan aparat Poltabes membongkar kegiatan “home industri” ekstasi itu merupakan suatu prestasi yang pantas dihargai. Hal itu tentunya tidak terlepas dari adanya seruan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar bangsa Indonesia berperang secara besar-besaran terhadap penyalahgunaan serta kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang yang saat ini telah menjadi ancaman bagi masa depan bangsa. Upaya besar terhadap pemberantasan kejahatan Narkotik dan Obat-obatan (Narkoba) berbahaya itu mendapat prioritas mengingat penggunaan obat-obatan terlarang di tanah air sudah menjadi ancaman besar bagi masa depan bangsa. Apalagi Indonesia sejak lama sudah menjadi “mata rantai” jaringan sindikat narkoba internasional. Oleh karena itu adanya keseriusan pemerintah melalui aparat keamanan untuk memerangi secara besar-besaran terhadap musuh bangsa itu pantas disambut seluruh komponen dan lapisan masyarakat kota Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya.
Dengan keberhasilan aparat kepolisian membongkar satu lagi kegiatan “home industri” ekstasi itu membuktikan bahwa kota Medan khususnya, Sumatera Utara umumnya sejak lama sudah termasuk dalam jaringan peredaran narkoba. Oleh karena itu aparat kepolisian di kota ini hendaknya lebih intensif lagi dalam memberantas jaringan Narkoba. Apalagi jaringan Narkoba itu memiliki hubungan yang khusus dengan penyalahgunaan kepemilikan senjata api. Masyarakat berharap dengan makin intensifnya penumpasan terhadap pemakai, pemasok dan gembong Narkoba di Medankhususnya dan Sumatera Utara pada umumnya pada akhirnya dapat menumpas jaringan Narkoba yang ada.
Pemberantasan Narkoba dan jaringannya di kota Medan akan menunjukkan hasil lebih maksimal, bila didukung penuh oleh instansi lain di jajaran perangkat hukum kita, di antaranya seperti kejaksaan, para hakim sampai kepada para sipir dan kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP). Meski selama ini perang terhadap kejahatan narkoba itu sudah menunjukkan hasil, namun para perangkat hukum dinilai masih belum maksimal dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Sebab para hakim dan jaksa dinilai masih terlalu ringan dalam memberikan vonis hukuman terhadap para pengedar dan pemakai narkoba. Adanya sikap untuk memberikan hukuman seberat-beratnya tentunya akan menimbulkan efek jera serta mempersempit ruang gerak jaringan narkoba bersama pengikutnya.
Selain dukungan aparat terkait, pemerintah tentunya sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat luas dalam memberantas jaringan pengedar narkoba. Penumpasan gembong dan industri pengolah ekstasi dan berbagai jenis Narkoba lainnya, tentu tidak akan berarti banyak, bila hal itu tidak didukung secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu pula adanya keinginan untuk menjadikan seluruh daerah memiliki pusat-pusat pencegahan penyalahgunaan dan kejahatan Narkoba hendaknya segera ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi, pemkab/pemko di seluruh tanah air. Melalui gerakan di daerah-daerah itu kita berharap akan mempersempit ruang-gerak jaringan narkoba yang ada. Dengan demikian industri Narkoba tidak akan berkembang.
Selain itu dengan makin banyaknya jaringan narkoba yang terungkap, semakin banyak pula industri penghasil narkoba yang dapat ditumpas. Melumpuhkan jaringan narkoba itu semakin penting mengingat, posisi kota Medan yang saat ini sudah menjadi salah satu sindikasi jaringan peredaran Narkoba manca negara. Dengan lumpuhnya industri Narkoba bersama jaringannya, tugas masyarakat bersama aparat dalam memberantas Narkoba akan semakin ringan. Lebih penting lagi misi untuk menyelamatkan para generasi muda negeri ini dari Narkoba akan menunjukkan hasil maksimal. ****
About media
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Latest
Popular Posts
-
DI dunia remang-remang, nama "Gang of Nine" menjadi legenda. Dibekingi Keluarga Cendana dan petinggi militer, segala sepak terjang...
-
Jaringan Sembilan Naga menembus berbagai daerah di Indonesia. Upeti untuk pejabat militer, kepolisian, atau pemda, membuat bisnis ini kian k...
-
TOMMY Winata sedang melakoni sebuah pepatah Cina. Nasib orang, kata ungkapan kuno itu, seperti roda pedati: sekali waktu di atas, sekali wak...
No comments:
Post a Comment