breaking

&Sabu

&Sabu

&Networks

&Networks

&Criminality

&Criminality

✦ ✦ Unlabelled ✦ Pao Fu Kuang: Taiwanese Mafia

Share This

33.960 Butir Narkoba Disita
Minggu, 19 Pebruari 2006
Tersangka Warga Taiwan, Polri Kerja Sama dengan Interpol
Laporan JPNN, Tangerang

Seorang warga negara Taiwan, Pao Fu Kuang, 26, berusaha memperdaya petugas Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Dia berusaha meloloskan barang bawaannya berupa 33.960 butir Erimin-5 yang masuk dalam golongan psikotropika golongan IV sebagai pengganti heroin. Namun upayanya dapat dipatahkan petugas Bea dan Cukai Tipe A khusus bandara sekitar pukul 13.45 wib, Jumat (17/2).

Tertangkapnya Pao itu berawal saat petugas bea dan cukai tengah melaksanakan tugas pengawasan penumpang pesawat China Airlines dengan nomor penerbangan CI-677 yang tiba dari Taipeh. Ketika melakukan x-ray terhadap bagasi penumpang pesawat tersebut, petugas mencurigai sebuah koper berwarna hitam yang pada tampilan monitor x-ray berbentuk persegi berwarna hitam pekat.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soeta, Siswa Murwono mengatakan kepada wartawan kemarin, setelah koper tersebut diambil dan dibawa oleh pemilik barang dari ban berjalan (conveyer belt, Red) bagasi, petugas mengikuti penumpang tersebut hingga ke tempat clearance kepabeanan green channel (jalur hijau) guna dilakukan x-ray kembali. Setelah menuju jalur merah untuk dilakukan pemeriksaan fisik dengan membuka bagasi tersebut.

“Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas dihadapan penumpang tersebut ditemukan bungkusan yang dikemas menggunakan kertas alumunium foil dan dibungkus kertas kado sebanyak 11 buah bungkusan,” terang Siswa.

Ia melanjutkan, petugas kemudian meminta kepada pemiliknya untuk membuka. Ketika bungkusan terbuka, didapati obat-obatan dengan merk Erimin-5 yang dikemas dalam bentuk strip. Selanjutnya, petugas melakukan pemeriksaan secara mendalam dengan menggunakan instrumen narco-test jenis 902 dan diketahui kalau obat-obatan tersebut tergolong dalam psikotropika goongan IV yang mengandung unsure Nimetazepam.
Berdasarkan temuan tersebut, petugas melakukan pencacahan terhadap seluruh bungkusan yang dibawa oleh tersangka dengan didampingi petugas Polres Bandara Soeta dan diperoleh hasil 11 bungkusan berisi Erimin-5 sebanyak 33.960 butir. “Obat itu sebagai pengganti heroin yang diproduksi di PT Sumitomo Chemical Company, Tokyo, Japan,” ungkap Siswa.

Namun, Siswa belum mengetahui akan dikirim kemana barang yang dibawa oleh Pao itu. “Kami kesulitan karena tersangka menggunakan bahasa Cina,” ujar Siswa. Siswa juga belum mau menyebutkan kalau upaya penyelundupan itu dilakukan seorang diri oleh Pao.

Pao kemudian digelandang ke Mapolres Bandara Soeta berikut barang bukti berupa 33.960 butir Erimin-5 yang dibawanya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Tersangka diancam pasal berlapis yakni UU No 10 tahun 1995 pasal 102 dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun kurungan penjara. Perbuatan tersangka yang berusaha menyelundupkan psikotropika itu juga dijerat pasal 61 dan 62 UU No 5 tahun 1997 dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun serta UU Kesehatan No 2 tahun 1992 ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Polri Gandeng Interpol
Penangkapan Pao Fu-Kuang, 26, tersangka penyelundupan 33.960 ribu pil psikotropika gol IV merk Erimin-5 (Happy Five) di Bandara Soekarno Hatta Jumat kemarin semakin membuktikan maraknya penyelundupan narkoba dari China. Maka tak salah jika jalur China-Indonesia kini menjadi salah satu titik fokus waspada polisi dalam mencegah masuknya barang-barang haram tersebut.

Apalagi di sana ada nama Mr Pieter Wong alias Wong Mung Chai, 50, mafia kelas kakap yang beberapa kali terbukti mempunyai hubungan dengan jaringan narkoba di Indonesia. “Kita juga masih lihat, apakah Wong juga yang berada di balik Pao Fu-Kuang yang berhasil ditangkap bea cukai itu,” kata Direktur IV/Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Indradi Thanos kemarin.

Nama Wong memang sudah tak asing ditelinga polisi. Itu karena namanya selalu disebut para tersangka narkoba Indonesia sebagai aktor kakap dalam penyelundupan narkoba internasional. Dua contoh dimana Wong terlibat adalah kasus sabu-sabu yang coba diselundupkan dengan modus mengemasnya dalam kotak keramik yang dikirimkan ke Indonesia dengan kapal dagang jurusan Guangzhou-Jakarta dan kasus pabrik esktasi terbesar di Cikande, Serang milik Benny Soedrajat.

“Meski kita punya foto Wong, kita juga kesulitan untuk melacak apakah dia memang pernah masuk ke Indonesia atau tidak,” lanjut Thanos. Yang jelas, dari informasi antar polisi, baik polisi Hongkong maupun China daratan, Wong adalah koordinator regional penyelundup narkoba untuk wilayah Asia Pasifik. “Mafia utama bisnis narkoba memang kelompok China,” lanjut mantan Kapolresta Surabaya Selatan ini.

Makanya polisi, dengan menggandeng mitranya di luar negeri-melalui jaringan Interpol- terus berupaya melakukan penangkapan Wong untuk menghentikan upaya penyelundupan narkoba ke Indonesia . “Kasus Wong ini tidak hanya di Indonesia, dia juga dicari di China sendiri dan di Hongkong sana,” lanjutnya. (naz)

About media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: