breaking

&Sabu

&Sabu

&Networks

&Networks

&Criminality

&Criminality

✦ ✦ Unlabelled ✦ Acin Kabur Lagi

Share This

Gunawan Santoso Kabur Lagi
JAKARTA, (PR).-

Terpidana mati Gunawan Santoso, dalang pembunuhan Dirut PT Asaba, Boedyharto Angsono, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (5/5). Gunawan diketahui sudah tidak berada di selnya di Blok C 110 pada pukul 07.15 WIB. Penjara itu merupakan LP Narkotika yang masih dalam lingkungan LP Cipinang. Gunawan diduga dibantu petugas.

Informasi tentang kaburnya Gunawan itu dibenarkan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaludin yang langsung melakukan peninjauan ke LP Cipinang. "Dia ditempatkan di LP Narkoba. Itu semua teralisnya dari baja, tidak ada lagi bangunan penjara seketat itu. Saya belum bisa ambil keputusan, apakah ini kelemahan petugas atau bukan. Tapi, kalau melihat teralis tidak rusak dan gembok kamar tidak rusak, pintu tidak rusak, berarti ada sesuatu. Anda juga tidak mungkin percaya ada ilmu hilang," papar Hamid.

Gunawan sempat beberapa kali kabur dan mencoba kabur. Ia pernah melarikan diri dari LP Kuningan, dalam perkara penggelapan, 16 Januari 2003. Gunawan ditangkap petugas di rumahnya di Jln. Gunung Sahari Jakarta Pusat, 1 September 2003. Dia mencoba kabur lagi, saat dibawa ke PN Jakpus pada 30 Maret 2004. Gunawan mencoba kabur lagi, saat dipindahkan dari Rutan Salemba menuju PN Jakarta Utara pada 30 April 2004. Akhirnya, Gunawan Santoso divonis hukuman mati PN Jakut pada 24 Juni 2004.

Hamid menegaskan, jika kaburnya Gunawan itu ada indikasi kerena keterlibatan aparatnya, pihaknya tidak akan ragu-ragu untuk memberhentikannya dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, dengan kaburnya kembali Gunawan, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus. "Kita sedang menyelidiki soal kabur. Siapa pun yang terlibat membantu terpidana ini untuk kabur maka akan diproses hukum," katanya.

Menurut Ketut, polisi pun terus melacak tempat-tempat yang diperkirakan menjadi tempat persembunyian Gunawan, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Enam petugas keamanan LP Cipinang diperiksa oleh Polda Metro Jaya dan empat orang telah dibawa ke Kepolisian Resort Jakarta Timur.

Sementara itu, Direktur Registrasi dan Statistik Ditjen Pemasyarakatan Depkum dan HAM Sukartono, mengatakan, kaburnya Gunawan Santoso, yang menempati sel maximum security adalah kejadian pertama kali. Ada dugaan, kaburnya Gunawan Santoso itu karena ada keterlibatan orang dalam.

"Dugaan ada orang dalam yang membantu, bisa saja terjadi. Diduga memang ada kelemahan petugas jaga. Kami belum bisa bicara karena masih diselidiki oleh Polri," kata Sukartono.

Sukartono mengatakan penjagaan napi di ruang maximun security itu sangat ketat. Pasalnya, napi harus melewati sedikitnya tujuh pintu sebelum keluar dari ruangan tersebut. "Yang membedakan maximum security dengan sel lain adalah dari bangunannya. Biasanya napi hanya diberi waktu keluar satu jam sekali. Keluar halaman harus melalui beberapa pintu," ucap Sukartono.

Menurut informasi yang diperolehnya, napi Gunawan Santoso sudah tidak ada di selnya pukul 7.15 WIB. Hal itu diketahui saat penjaga melakukan pergantian shif di ruang maximum security.

Gunawan alias Acin selama ini menghuni Blok C No 110 LP Cipinang, dengan pengamanan berlapis. Seperti diketahui, Gunawan divonis hukuman mati oleh PN Jakut pada 24 Juni 2004 karena terlibat pembunuhan berencana. Ia menjadi otak pembunuhan Dirut PT Asaba, Boedyharto Angsono dan pengawalnya Prada Edi Siyep (anggota Kopassus TNI AD) pada tahun 2003.

Selain Gunawan, dua oknum marinir yang menjadi kaki tangannya, yakni Letda Syam dan Kopda Suud, juga pernah kabur. Pada 5 Mei 2005, Syam dan Suud kabur dari sel tahanan Pangkalan Utama TNI-AL II Jakarta. Mereka lari dengan menggergaji besi sel ruang tahanannya.

Suud berhasil ditangkap kembali pada 31 Mei 2005 di Sumbersari, Malang. Suud lalu dibawa ke Jakarta dan ditahan di Rumah Tahanan Militer Cimanggis. Dia kabur lagi pada 6 November 2005, namun berhasil dibekuk kembali pada 23 November 2005 di Subang.

Sementara, Letda Syam, hingga saat ini belum berhasil ditangkap kembali. (A-84/A-130)***

About media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: